Tak.. Tik.. Tuk.. Suara langkah kaki yang terus tanpa henti membawa Angel ke perpustakaan dengan membawa sekumpulan buku memenuhi kedua tangan. Sebenarnya ini adalah hal melelahkan untuk Angel lakukan, mau apa boleh buat kalau tugas sedang menumpuk dan mewajibkan megerjakan tugas sekolah.
"Aiiissshhh... Tugas selalu bikin kepala gw mau botak, apalagi matematika selalu bikin jengkol alias jengkel." Angel menggerutu dan menggaruk kepala, itu adalah kebiasaan Angel kalau sedang bermasalah.
"Mauuuu!" Dini menawarkan cemilan, tentunya penjaga perpustakaan tidak mengetahuinya.
"Diniii.. My best friend's! Please dont disturb me okey! Because i'm learning . You understand!" Angel melotot kesal kearah Dini
"Okey Miss.English. Gw cabut dulu deh!" Akhirnya Dini pergi dari perapustakaan dengan menenteng cemilan.
"Diniii.. Lagi-lagi kamu!" Penjaga perpustakan menggeleng karena Dini bersikap tidak tau aturan.
***
"Untung aja Matematika bisa gw atasi! Sacara gitu, Angel!" Sungguh Angel sangat besyukur karena hasil kerasnya tidak sia-sia.
---
"Driiinggg.. Dring.. Tut..tut.." Hp Angel berdering, ternyata ada panggilan masuk. Tapi Angel cuek dan tak peduli, karena itu bukan menjadi prioritas utama saat ini.
"Aduuhhh... Menggangu aekali nih! Siapa sih yg nelpon. Nggak ada kerjaan kali ni manusia!" Kali ini Angel rijec saja.
Tiba-tiba ada pesan masuk, segera mungkin Angel membuka dan membacanya.
Pesan :
("Ini Angel ya? Knpa gw tlpon di rijek?" )
#... Maaf. Lu siapa? Ad perlu apa?
(Gw Dygta, diperpustakaan kita pernah berjumpa! Masih ingat gw saat elu tabrak dengan tumpukan buku, eh.. Buku tugas matematika ketinggalan, gw mau balikin ke elu tpi sepertinya lu lagi terburu-buru ya?)
#... Oh... Gw ingaat. Ya ampun, itu tugas harua dikumpul besok. Sebelumnya trimz udah kabarin, besok pagi dateng aja ke kelas gw. Okey! Y udah, ngatuk nih. Bye.. "
(Iya, have a nice dream!")
***
Pukul 06:30 wib...
Angel sudah berada didalam kelas, tentunya pagi-pagi udah jadi hal biasa menunggu sendirian didalam kelas. Seseungguhnya Angel sangat menghawatirkan buku tugas matematika.
"Siapa tu Dygta? Kayaknya gw baru kenal. Hemmzz.. Tapi gw bner nggak ingat wajahnya kayak apa ya?" Sepintas Angel sedikit pernasaran.
"Eiittz.. Idiot banget sih gw kalau mikirin tu orang nggak jelas!" Angel menepuk keningnya yang sekedar menyadarkan dirinya saja.
Tiba-tiba !!!
"Heeeyyy..." Seseorang mengagetinya.
"Haayyyo..." Latah Angel keluat juga.
"Gw Dygta yang kemarin. Masih ingat?"
Angel membebarkan kaca matanya kembali dan melihat sosok jelas Dygta yang ada dihadapannya sekarang.
"Oh... Buku tugas gw mana?" Langsung saja Angel to the point.
"Nggak semusah itu dong!"
"Maksud lu? Nggak usah basa-basi dong. Jam pertama pelajaran itu dimulai!"
"Hemzz.. Gw sih ada syaratnya! Tinggal elu aja mau apa nggak?"
"Elu mau ngancem gw ya? Buang waktu ajah."
"Ya udah kalau nggak mau! Gw kembali lagi jika elu sepakati. Tapi bukunya tetap dengan gw ya!" Dygta bergegas dari hadapan
Angel.
"Eh.. Tunggu dulu! Gw bakal menuhin apa saja syaratnya, tqpi gw ada syarat juga!"
"Apa?"
"Kembalikan dulu buku gw, truz gw bakal menuhi semua syarat dan setelah itu jangan ganggu gw lagi. Mengerti?"
"Deal!" Dygta meyakinkan kalau Angel tidak berbohong.
"Jangan lupa temuin gw dibelakang kelas!" Dygta segera keluar kelas dan meninggalkan Angel sendririan.
"Ihhhh.. Cowok setres. Nggak bakalan gw mau!" Angel melengos nafas panjang.
***
Jam istirahat !!!
Angel dan Dini lagi duduk dibawah pohon rindang yang sejuk, mereka bercanda gurau dan saling berbagi cerita.
"Ini hari terapes gw, soalnya bisa bertemu dengan orang nyebelin banget!" Angel menceritakan kejengkelannya.
"Oh ya! Orangnya gimana sih? Terus tampan gak?"
"Apaan sih lu! Lu uda terbius dunia fantasi ya?"
"Gak... Tentunya ketampanan yg nomer dua, kalau nomer satu tetap money."
"Oh ya! Pacaran aja sama Om.om.." Angel meledek Dini.
"Yeee!!! Gw itu masih suka brondong kaleekk!"
"Siapa tau udah ganti type!"
"Hemm.. Daripada elu belum pernah pacaran+jatuh cinta! Atau nggak normal y?"
"Belum saatnya!"
"Hello.. Udah kelas 2 Sekolah Menengah masih aja belum tersentuh."
"Aduuuhhh.. Capek kalau debat sama elu. Ehh.. Kita belajar bareng yuk..."
***
Saat langkah kaki Angel melangkah menuju kerumah! Tiba-tiba dihentikan oleh Dygta yang sudah berada tepat didepannya.
"Mana janji lu? Udah ingkar ya?"
Tentu saja ini mengagetkan bagi Angel, yang bisa dilakukan saat ibi hanya bisa menghindar dan berharap kalau baik-baik saja.
"Kaburrr!!!" Angel berlari sekuat mungkin.
Dygta tidak kehilangan akal, segra mungkin memeluk Angel sangat erat.
"Lepasiin..!!!" Angel menagis ditempat..
"Masih berani nantang gw? Tau rasa getahnya!"
"Yaa.. Sorry. Gw nggak maksus untuk berbohong kok. Ya!!! Hanya sudah waktunya pulang!"
"Okey! Kali ini gw maafin." Dygta melepaskan pelukannya.
"Hampir aja gw kena penyakit bengek, terus lu mau ngapain? Sebut aja persyaratannya, lebih cepat lebih baik."
"Dengerin gw baik-baik ya! 1. Lu harus kencan bareng gw, 2. Lu nggak boleh dekat dengan cowok siapapun selain gw, 3. Saat gw butuh elu, tentunya elu ada buat gw 24 jam, 4. Lu harus jadi guru private gw 5. Jangan pernah sekalipun lu ingkar, karena akibatnya akan fatal. Mengerti!
"Terserah elu dan lagian siapa juga yang mau ikutin ide konyol ini. Huhhhhh!!!" Angel tidak mau ambil pusing.
Langsung saja Dygta memeluk Angel. "Lepasiiin. Gw penuhi asal elu jangan meluk gw lagi."
"Baiklah!" Dygta tersenyum datar.
***
Hari pertama kencan dimulai.
Angel berdandan sekendak jidat saja, pakaian tabrak lari dan semberaut banget.
"What? Sekarang kita jalan."
Sekarang mereka berdua ada ditoko baju. Dygta memilihkan baju yang pantas untuk Angel, mau tidak mau Angel harus menurut saja.
Kencan Gagal ....
Syarat kedua! Jagan dekat cowok lain, tapi Angel bersikeras berdekatan dengan cowok culun dihadapan Dygta, sedangkan Dygta hanya menahan kesal dengan perbuatan Angel.
"Apa liat-liat!" Angel memojokkan Dygta.
Setelah Dygta tidak ada, segera mungkin Angel menjauh dari sianak culun.
Syarat ketiga: saat Dygta menelpon Angel, selalu saja tak pernah diangkat dan bersikap cuek bebek saat Dygta dihadapan Angel.
"Kenapa menghindar?"
"Hmmmzz.. Gw barusan belajar."
"Oh ya!"
"Ya..."
K'4 syarat menjadi guru private.
Angel sudah berada didepan pintu kamar Dygta.
"Buruaaan buka nie pintu!" Angel menggedor pintu kamar Dygta.
Segerq mungkin Dygta membuka pintu kamarnya, dengan tatapan penuh melihat Angel. Entah mengqoa saat ini jatungnya berdetak lebih kencang ketika melihat langsung sorot mata Dygta yang tajam.
Entah mengapa saat Angel mengajarkan matematika merasa tidak konsen sekali.
Ke'5. Tentunya peraturan itu selau dilanggar oleh Angel.
***
Satu tahun kemudian, mereka berdua berada ditaman.
"Akhiri saja perjanjian yang konyol ini, gw mau konsen untuk belajar mengahdapi UN!" Angel merasa lelah.
Dygta menarik tanganya
"Kenapa elu selalu bikin gw sakit?" Dygta berteriak dihadapan Angel.
Sedangkan Angel terdiam dan tak berani berkutik sedikitpun.
"Gw nggak ngerti perasaan ini saat pertama kali bertemu, tapi yang gw tau elu sosok yang cuek dan paling anti cowok! Tentunya gw menncoba untuk biasa-biasa saja dihadapan elu. Tapi gw bersyukur, karena tuhan mengizinkan gw untuk bisa mengenal lu?"
Jantung Angel berdetak lebih kencang dan cepat dari sebelumnya, perasaan ini samgt aneh saat didekat Dygta, makanya dia terus menghindar dan berusaha membecnci Dygta, tapi kondisi seperti ini ta mungkin Angel menghentikannya.
"Gw sayang lu Angel!" Dygta memeluk hangat.
Angel diam seribu bahasa dan tak bisa dijelaskabmn apavyang ada dihatinya saat ini.
"Sebenarnya gw sayang elu juga!" Tentunya Angel tak bisa berdusta dengan hati.
"Elu mau jadi pacar gw!"
Angel menunduk pelan uang mengartikan bahwa setuju.
"Horeeeee!!!" Dygta lompat kegirangan.
Tiba-tiba...
"Eheemm... Jadian kok nggak bilang-bilang!" Dini muncul dari persembunyiannya.
"Hahah" Angel dan Dygta hanya tersenyum saja.
***
"Sejak kapan elu suka sama gw?" Angel sebenarya penasaran.
"Sebelum kita bertabrakan diperpustakaan."
"Oh ya! Sejak kapan?"
"Sejak gw pindah sekolah!"
"Pantesan wajah elu asing banget!"
"Terus. Kenapa elu bisa suka juga dengan gw?"
"Tentunya elu yang pertama gerakin ni hati"
"Oh ya! Jadi gw first love ya bagi lu?"
"Apaan sih!" Angel menjadi malu sendiri.
"Jujur ya! Elu itu first love gw tauk!!!" Dygta mengakui semuanya.
"Oh ya! 1-1 dong."
"Kayak permainan bola saja ya!"
"Hahhaha" Tawa mereka serentak.
Akhirnya mereka saling bekejaran ditaman, bersepeda bersama-sama dan lulus dari Sekolah Menegah.
"Semoga cinta kita True Love ya!"
Ucap janji setia antara Dygta dan Angel. :)
Posted via Blogaway
Tidak ada komentar:
Posting Komentar