Rabu, 09 April 2014

Cerpen : True love

Tepat jam 12.00 malam, aku belum dapat memejamkan kelopak mata, aku terus mencoba untuk memejamkan tetapi hasilnya nihil. Aku melihat jam dinding yang berdetak n berganti menit, seolah aku mengkhawatirkan jika waktu akan berhenti saat ini juga. Ingin kubendung air mata tak berhenti mengalir, ingin ku hapus rasa sesal dihati, ingin ku netralkan keadaan agar lebih baik lagi. Tetapi kenyataannya itu sulit. It is difficult, i'm tired with my world. Oh god.. Help me please to forget all about of men.. (bhs ing masih amburadul :P)

....
Nadien adalah siswi sekolah menengah atas dan duduk dibangku XI IPA 1, ia mempunyai pacar bernama Rafael dan mereka satu kelas satu bangku. Cocok deh.  100% perfect. Mereka pacaran dari kelas 2 SMP, awet juga ya! Tapi gak selalu berjalan mulus dan terkadang banyak konflik tetapi kesetiaan dan kasih sayang yang berperan teguh dalam suatu hubungan. Bagi Nadien jika kehilangan cinta pertama itu nenyakitkan dan bagi Rafael kehilangan Nadien itu suatu kegagalan untuk dirinya sendiri.

...
Taman yang indah menjadi saksi bisu diantara mereka berdua, seakan semua hanya mempertontonkan drama romantic yang berada tenar di Korea, ternyata dikehidupan sehari-hari terwujudkan juga ya! (Dasar ABG alay) xixixixi.. :D)
Duduk dikursi panjang dibawah pohon yang rindang! Sungguh sejuk ditemani angin sepoy-sepoy. Nadien dan Rafael sedang bersanda gurau layaknya sepasang kekasih yang baru fall in love gituuh!!

"Aku gak mau kamu pergi selamanya!!!" Rafael menatap mata Nadien tatapan serius.
"Aku percaya kamu!!" Nadien tersenyum bahagia.
"Aku janji, jika lulus sekolah dan aku mendapatkan pekerjaan mapan maka kita akan menikah secepatnya."
"Sayang... Kita itu harus menggapai cita-cita masing-masing.. Aku ingin kita mapan bersama-sama. Maukah kau menungguku 5 tahun lagi?"

Rafael diam saat mendengar pernyataan dari Nadien, dalam benaknya seperti Nadien tak ingin berkomitmen kearah yang serius. Nadien mengerti dan memahami apa yng Rafael inginkan tetapi baginya mengejar cita-cita itu lebih pokok.
"Siapkan lima tahun lagi .."

#LIMA TAHUN KEMUDIAN#

Nadien duduk termenung dibalik jendela, ia menatap seisi ruas jalan penuh dengan kendaraan yang padat. Ia masih mengingat janji sepasang kekasih lima tahun silam. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh sosok laki-laki.

"Istriku.. Mengapa kau tak menyiapkan pakaian hari ini? Apa yang sedang kau pikirkan di pagi buta ini?"
Ternyata Nadien sudah menikah dengan laki-laki yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya, laki-laki itu bukan sosok Rafael dimasa Putih abu-abu.
"Maaf Beny.. Aku sedang tak enak badan, sebentar aku ambilkan." Nadien segera membubarkan lamunannya dan ia mengerjakan tugasnya menyiapi keperluan Beny.

Sebenarnya Beny mengetahui bahwa Nadien belum bisa menghapus bayangan cinta pertamanya. Wajar saja ini sulit, mereka menikah saja tanpa perasaan apapun tetapi haya sebatas komitmen.

"Hati-hati dijalan.." Nadien melambaikan tangan kearah Beni yang sedang membanting setir untuk ke kantor. Lalu ia masuk kerumah dan mengerjakan pekerjaan rumah.

...
Akhirnya Beny pulang tetapi haya sementara waktu, ia bersana klien datang kerumah pada jam makan siang.

"Nadien.. Ada tamu didepan. Siapkan minuman ya!!"
"Baiklah..."
Ia membawah dua gelas teh di nampan, tapi tiba-tiba.. *Gubrak* Gelas-gelas itu berceceran pecah dilantai.

"Kau..."  Sambil menunjuk seseorang dihadapannya.
"Masih ingat saya?" Seseorang itu tersenyum sinis. Nadien diam seribu bahasa.
"Sekarang kau telah bahagia, menunggu lima tahun itu ternyata sulit." Ternyata sosok dihadapannya itu Rafael.  Nadien merasa sangat bersalah.
"Tenang saja. Saya kesini untuk berbisnis dengan suami anda." Rafael menengadahkan kepalanya.
"Maaf Rafael..!!!" Nadien mengakui kesalahannya.
"Kecewa... Jelas sekali!!! Seandainya semua ini berlaku untuk kau apakah kau akan sesabar seperti aku yang menunggumu selama lima tahun tetapi hasilnya Nol besar..."
"Ini bukan kahendak ku, orang tua yang mengingnkan pernikahan ini terjadi."
"Why!!! Apa dengan mengorbankan perasaan bisa membuat semua berubah. Nyatakan sebenarnya dari awal agar aku tak salah paham dan ini alasan mu tak ingin berkomitmen menikah denganku?"
"Bukan... Sebelum aku dijodohkan dan Kau tak tau apa alasan sebenarnya. Kemana saja kau selama lima tahun? Aku menunggu pinangan mu."
Rafael tertegun diam saat mendengar pernyataan dari Nadien. Sungguh ini meyesakkan dada diantara mereka.
"Tapi... Sekarang berbeda. Aku telah bersama seseorang yang bertanggung jawab." Nadien meninggalkan ruang tamu lalu masuk kedalam kamar.

Beny melihat dan mendengar semua perbincangan diantara mereka. Rafael merapikan pakaiannya dan membenarkan posisi duduk untuk membicarakan bisnis.
Perbincangan bisnis akhirnya selesai juga.

...
Didalam kamar...
Nadien terisak-isak menangis, pintu kamar terbuka ternyata Beny menghampirinya.
"Ternyata dia!!!" ia menangguk.
"Maafkan aku mas..."
Beny memeluk hangat istrinya yang sangat ia cinta dan sayangi.
"Ya sudahlah.. Mulai saat ini bisalah kau belajar mencintai ku seperti dulu kau mencintainya?"
"Mas..!!!" Tanyanya lirih.
"Aku rasa istriku yang cantik ini tidak keberatan" Beny mengecup kening Nadien.

....
Seiring berjalannya waktu Nadien mencoba menghapus kenangan sosok Rafael dari pikirannya, setidakny sekarabg ia mulai belajar untuk mencintai Beny.
Hari-hari Nadien lebih berwarna dengan Beny yang telah hidup empat tahun lebih. Akhirnya Nadien hamil dan tak lama itu akan mempersiapkan kelangsungan untuk melahirkan.
"Mas akan pergi beberapa hari. Jaga kandungan mu baik-baik.."
"Iya mas. ."

...
Pagi harinya ia mendapat kabar mengejutkan..
"Mas... Bangunnn...!!!" Air matanya bercucuran saat melihat Beny tak sadarkan diri di UGD.

Ia menunggu...
"Hahahaha.  Aku yang memotong tali rem  itu.. " Munculah Rafael.
"Sungguh tega dirimu. Mengapa tak kau bunuh aku saja?"
"Alasan pertama aku tak membunuhmu karena kau akn mati sendiri ketika kehilangan suami tercinta .." Keegoisan dan amarah Rafael yang memuncak membuatnya nekat seperti ini.

Cinta..  Tak akan selamanya abadi, cinta bisa berubah menjadi ancamn untuk kepribadian seseorang. Ya.. Itu berlaku untuk setiap manusia yang memujakan cinta terlalu tinggi.

#BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN.

Keluarga mereka sekarabg telah lengkap. Beny sudab sembuh total dan dihadiahkan kado anak laki-laki di usia pernikahan menginjak 10 tahun ini. Nadien bersyukur  tak ada yang merusak keluarga mereka. Rafael telah dimasukan kedalam penjara walaupun sudah bebas setidaknya Nadien, Beny dan buah hatinya sudah tak menetap ditempat dulu.

"Berjanjilah untuk sehidup semati yaitu cinta sejati" Itulah janji mereka. :)


Posted via Blogaway