Selasa, 25 Juni 2013

Cerpen : First Love

Neza membolak-balik halaman demi halaman dengan tatapan konsentrasi, yang ada dipikiraannya saat ini adalah belajar untuk menghadapi ulangan kenaikan kelas. Bisa dibilang Neza cukup pintar walau dikelas hanya dapat 10 besar.
"Nez,, eluu dapet salam dari Erik." Seru Riri menghampiri Neza.
"Elu nggak liat gw konsen belajar, lagian capek dimarahan sama guru gara2 gw oon dihitungan!" Gertak Neza dengan kesal.
"Ya udah, dy minta nope elu..." Ucap Riri cemberut.
"Kapan-kapan, gw capek kalau urusan kayak gini." Neza tak mau ambil pusing.
"Gw mau bantu eluu.."Riri tertunduk lemas.
"Bilang sama Erik kalau itu hanya buang waktu." Gumam Neza.
"Nez,,, siapa tau Erik cocok buat elu!"
"Husss,, berisik!!!" Neza melempar buku diatas meja dan menatap Riri kesal.
"Maaf!!!" Riri merasa bersalah.
"Ya udah,,, gw maafin. Awas aja sampai diulangi." Neza tersenyum manis kearah sahabatnya.

...

Hari berikutnya $>>>

"Nezz.. Tungguin gw!!" Teriak salah satu suara tak asing lagi di degarnya.
Neza menghentikan langkahnya dan melihat kebelakang, ternyata betul kalau itu suara Erik.
Neza melengos nafas panjang, ada rasa kesal dan tak habis pikir dengan orang seperti Erik. Tidak memikirkan sesuatu lagi, Neza segera melangkah menuju parkir untuk pulang.
"Maaf udah ganggu eluu.. " Kend menghampiri Neza.
"Apa?" Gertak Neza.
"Cuma mau kasih buku catatan kemarin." Kend memberikan buku tersebut dengan gugup.
"Ya udah, gw mau pulang. Eluu hati-hati ya!!" Neza segera mengabil buku itu lalu ia mengendarai motor bebek.

Kend itu anak pindahan yang berkriteria cowok paling cupu dan terpintar di SMP. Kacamata yang besar dengan tumpukan buku ditangan. Bisa dibilang ia selalu di bully oleh teman satu sekolahan, kecuali Neza yang care denganya.

>>>

Neza sampai didalam rumah,  segera masuk kedalam kamar dan mengganti baju seragam. Lalu berbaring diatas kasur sambil menatap langit-langit kamar.
Tanpa sadar air matanya mengalir deras mebasahi pipi, ada rasa kebencian di dalam hti dan rasanya ini berkecambuk dihati.
"Kenapa eluu datang lagi, apa kurang puas nyakitin gw? Apa elu dateng dengan ribuan dusta? Terus elu pergi dengan suka2.". Jerit hati Neza semakin sakit.

>>>

Neza banyak pengagum rahasianya, walau ia tidak cantik tapi masih ada manisnya juga. Apalagi saat senyum, bisa membuat hati luluh dan ini semua berlaku bagi Kend..
"Dan rasanya nggak mungkin kalau dia suka sama gw :-[ , tapi sakit juga menyimpan rasa ini dan rasanya nggak mungkin deh.." Kend segera melangkahkan kaki kedalam kelas.
Teman-teman mulai menjahili Kend dengan berbagai macam aksi menyebalkan. Sedangkan Kend hanya bisa diam menunduk. Neza masuk kedalam kelas dan melihat aksi teman-teman dan segera membela Kend.
"Apa-apa kalian? Tidak punya hati dan perasaan. Seandainya ini semua diposisi kalian, apa tidak merasa dipojokkan!" Ucap Neza dengan lantang.
Seisi kelas terdiam karena mendengar pernyataan Neza. Dan akhirnya guru masuk, pelajaran telah dimulai...

Waktu istirahat ..

"Makasih udah bantuin gw!" Kend tersenyum dan membenarkan kacamatanya.
"Ya,, kenapa elu nggak bilang sama mereka?"
"Percuma Nez,, lagian gw disini untuk sekolah bukan cari musuh."
"Ya ampun Kend,, tapi membela diri itu perlu, apalagi elu ini pintar."
"Walau membela diri sekalian, gw tetap di buly. Nggak kok, masih taraf belajar juga."
"Terserah elu sih, gw nggak selamnya disini. Mungkin apa yang elu bilang ada benarnya."
"Ya Nez,, elu mau kemana?" Kend hanya melihat langkah Neza semakin jauh.

>>>>
"Balikan yuk?!!" Ajak Erik
"Apaan sih luu.." Celetuk Neza.
"Mau ya!!"
"Nggak .."
"Gw sayang sama elu.."
"Simpan saja perkataan lu, kapan-kapan jadiannya."
"Please terima gw !!!"
"Sekali tidak ya selamanya tidak." Neza memperjelas sekali lagi.

Neza meninggalkan Erik sendirian lagi. Neza tidak menyukai Erik karena orangnya menyebalkan, membosankan dan membuat mood semakin buruk.
Riri menghampiri Neza yang lagi duduk dibangku perpustakaan.
"Heyy. Udah laper gw. Ke kantin yukk!!" Riri memasabg wajah memelas.
"Ya udah, kasian gw sama elu.." Neza tersenyum lalu nerangkul sahabatnya.
Mereka berdua menuju kantin sekolah dan duduk untuk memesan makanan + cemilan.

Tiba-tiba ada keributan dilapangan basket, banyak kerumunan orang yang menghampiri. Ternyata ada suatu kekerasan di lingkungan sekolah. Neza dan Riri segera menghampiri keramaian tersebut, dan betapa terkejutnya Neza melihat Erik menonjok pipi Kend sampai babak belur. Segera mungkin Neza melerai dan memberikan perlindungan terhadap Kend.
"Hentikan Erik. Lu kelewatan, apa dengan kekuasaan bisa menaikkan derajat elu yang sama persis kayak preman?"
"Gw sayang sama elu dan gw gak suka liat elu sama si cupu ini."
"Gw nggak sayang sama elu dan Kend sobat gw. Elu siapa gw?"
Erik terdiam dan Neza segera membantu Kend untuk berdiri dan membawanya ke UKS.
"Gw udah banyak nyusahin elu..." Ucap Kend merasa berhutang budi.
"Namanya teman harus saling membantu."
Mereka bertukar senyum dan segera meninggalkan UKS menuju kelas.

>>>
Keesokan harinya Kend tidak masuk sekolah, Neza mulai cemas dan menyalahkan Erik.
"Gw emang salah udah mukul dia, tapi itu semua karena gw sayang elu.." Erik menjelaskan maksudnya.
"Bulshit!! Gara2 elu, Kend sakit." Neza menyalahkan Erik dan tak peduli apa yang Erik bicarakan dan jelaskan, lalu ia meniggalkan Erik.

Riri segera menyusul Neza dan mereka berencana untuk menjenguk Kend.
Sampai dirumah Kend, ia tak ada dirumah tapi telah pindah ke singapore. Padahal Neza belum bisa berucap terima kasih untuk kado yang dikasih oleh Kend barusan.

>>>
Entah mengapa semenjak Kend tidak ada lagi dikelas semuanya terasa sepi tanpa ada kelucuan dari Kend, biasanya Kend datang dengan tumpukan buku dan mengajarinya banyak hal dalam pelajaran maupun kehidupan. Apalagi ia membaca sepucuk surat terakhir dari Kend yang intinya ia suka Neza. Neza membaca surat itu merasa terharuh dan sudah terlambat harus bilang sekarang.

>>>

Beberapa tahun kemudian, Neza duduk dibangku kelas satu SMA. Tetap bersama sahabatnya Riri, satu kelas yang seperti zombie. Satu kelas itu tidak menyukai Neza yang alasanya kalau Neza itu dingin, cetus dan anti dengan namanya cowok. Hanya Riri yang setia selalu, bahkan mereka sempat dicap lesbian dan ini tak berlaku bagi Neza dan Riri.

>>>

Dikelas....
"Kalian datang teman baru dari amerika, silakan masul Kend.."
Saat mendengar nama Kend, ingatan Neza pada tiga tahun silam, kelas 1 SMP dan rasanya tak mungkin, bisa saja memang namanya sama.
Saat melangkah masuk kedalam kelas, sosok yang keren dengan gaya rambut justin bieber, tubuh yang atletis , wajah yang baby face, kulit putih tanpa cacat sedikitpun dan bisa dibilang perfect.
Semua pandangan tak henti memandanginya, terutama Siska si cewek centil dengan ribuan fashion mendetail tampilan 100% perfect.
"Aisshh.. Ini yang gw cari..." Siska menunjuk tepat targetnya.
Neza menggeleng tak mengerti dan ini membuatnya semakin tak mengerti. Tapi bagi Neza tidak sangat memperhatikan cowok ini, ia cuek bebek dan mengalihkan pandangan ke buku.
"Heyy!!! Boleh gw duduk disini?" Ucap suara cowok yang bernama Kend menghampiri Neza.
"Ya udah, silakan." Neza tidak melihat Kend dengan detail.
"Gw Kend, nama elu siapa?"
"N_E_Z_A!!!" Neza tersenyum ramah.
"Nama yang bagus..." Seru Kend.
Neza tidak memperhatikan apa lagi memperdulikan Kend yang jelas ada disampingnya.

Saat Siska tau kalau Kend dekat dengan Neza, rasa tidak percaya. Neza yang kumel, tidak modis, dibawah standar tetapi diakui kalau Neza memang manis.
"Hey... Neza!!! Kend itu gebetan gw..." Ujar Siska dengan ke-PD'nnya.
"Ya udah, kenapa gax elu ambil aja!!" Celetuk Neza cuek bebek.
"Hemmm... Tapi gw nggak suka kalau elu dekat dengan Kend."
"Terus lu nggak suka sama gw, kenapa bukan mereka yang ngebet dan gila mati sama si Kend." Neza menunjuk Kend yang dikerumunin banyak fans cewek.
Siska mati kutu dan merasa malu sendiri lalu ia pergi dari hadapan Neza.

>>>
Saat sendiri, Neza duduk termenung dan ingat sama seseorang waktu SMP dulu. "Andai saja ada dia..."
Tiba2 langkah kaki menghampiri Neza. Dan ternyata itu Kend.
"Hey,,, elu kenapa disini." Kend cukup mengagetkan Neza.
"Eh... Ada apa?"
"Gw capek di kerumunin banyak cewek." Kend bernafas lega.
"Oowh.. Bukannya bahagia..."
"Heeh.. Lucu juga kalau bahagia, nggak tenang hidup gw." Keluh Kend.
"Elu lagi apa?" Kend segera mengalihkan pembicaraan.
"Nggak liat gw baca buku..." Neza menatap Kend.
Kend tersenyum dan tak mengalihkan pandangannya.
Neza mengenal senyuman itu, tepat tiga tahun yang lalu, tapi ini berbeda orangnya.
"Hey,, apa yang lu liat dari gw." Kend menyadarkan Neza.
"Nggak, kalau gw liat elu, mirip banget sama seseorang apalagi nama elu yang sama." Neza mengeluarkan uneg-unegnya.
"Masak sih!!! Seperti apa dia dimata elu???" Tanya Kend dengan penasaran.
"Baik..." Jawab Neza singkat.
"Gitu doang???"
"Ya.. Kenapa?"
"Nggak apa-apa."

Tiba2 muncul Erik diantara percakapan mereka.
"Hy sayang, gw kangen elu.."

Neza kesal melihat kelakuan Erik seperti anak kecil yang menyebalkan dan lagian hidupnya mau tenang tanpa gangguan Erik dan memang diantara mereka tidak ada spesialnya..
"Siapa dia?" Celoteh Erik dengan kesal.
Neza hanya diam dan tak mungkin ia memeberitau dan pastinya Erik akan menonjok siapaun dekat dengan Neza.
"Gw pacarnya Neza!!!" Seru Kend.
Ini benar-benar diluar dugaannya, Neza terkejut sekali tetapi ia harus mengikuti semua karena terlanjur basah.
"Oh ya,, ini pacar gw yang baru pulang dari Amrik." Neza cengar-cengir sendiri.
"Diharapkan elu jangan ganggu kami lagi." Kend merangkul hangat Neza. 
Erik sangat panas saat melihat kemesraan mereka, tapi apa boleh buat karena Erik tidak mampu bersaing dikarenakan dirinya gengsi dalam fisik. Erik pergi meniggalkan mereka berdua.

>>>

Neza bernafas lega dan berharap kalau Erik tidak bakal mengganggu lagi.
"Thankz udah bantuin gw, coba nggak ada elu. Si Erik udah kayak gitu dari SMP. Gw nggak tau apa kelainan yang dia dapatkan." Neza tidak habis pikir.
"Ya udah nggak"
Neza dan Kend saling melempar senyuman..

>>>
Keesokan harinya...
"Gw suka elu." Kend berterus terang dengan Neza.
Neza diam dan mati kutu, saat ini tidak ada katapun yang terucap. Menggaruk kepala dan beranggapan kalau ini semua mimpi, tapi ini jelas nyata. OMG...
"Maaf, tapi gw belum bisa jawab sekarang." Hanya kalimat tersebut mewakili hatinya.
"Baiklah, besok gw tunggu di Taman Asri, pukul 7 pagi, tentunya hari minggu." Kend meyakinkan kalau Neza datang.
"Baiklah, gw pulang dulu." Neza segera melangkahkan kaki, saat ini kakinya bergetar cukup hebat dan bahkan rasanya ini mengembirakan.

>>>
Menyendiri dikamar sambil ditemani Riri.
"Kenapa gak terima aja, dia itu idola, pinter, ganteng dan keren. Pikir deh!! Kurangnya apa?" Riri tidak habis pikir kalau Neza sampai menolak Kend.
"Justru itu yang bikin gw gax sanggup, type gw nggak seperti itu, inget masa SMP dulu." Neza masih saja membayangkan teman kecilnya.
"Kend yang pakai kaca mata, cupu + norak. Iieww,, Kamseupay!!" Riri melengos tak habis pikir saja.
"Ehh.. Jangan dihina, yang seperti itu langkah. Upay lo.." Neza tidak suka kalau teman kecilnya dijelekin.
"Move on sayooong.. Cuma sepucuk surat cinta warna pink dan bahkan kejadiannya udah lama banget masih aja di inget! Sekarang udah zaman apa? OMG Neza..." Riri histeris sendiri..
"Up to you." Neza tidak peduli.
"Ya udah." Riri jadi BT sendiri.

>>>
Neza akhirnya menemui Kend di Taman Asri, tapi kenapa Kend belum datang, padahal sesuai dengan janjian. Neza duduk dikursi taman, melihat jam tangan belum berganti posisi, dan cukup lama menunggu kedatangan Kend.

"pulang aja deh... Nggak on time!" Neza cukup kecewa karena menunggu hal menyebalkan.

Saat langkahnya berpijar, ada gelembungan balon menghampirinya, terus ada satu balon diberi seorang anak bertulisan I love u...

Satu langkah lagi dia melangkah, datang anak kecil memberikan kue dan surat. Neza membuka surat tersebut bertulisan I miss u..
Karena masih penasaran, Neza melangkah satu langkah dan datanglah anak membawa sebuah sepeda lucu dan dikerancangan ad kertas, lalu dibacanya bertulisan I need u..
Neza semakin tidak mengerti, dan langkahnya mengehentikan semua saat ini Kend tepat di depannya.
"Hy, maaf menunggu.." Kend memberikan boneka beruang.
"Nggak apa2, hari ini aneh banget."Neza tidak merasa seperti itu, melainkan rasa semakin penasaran.
"Ayo naik, ada banyak hal yang ingin gw ceritakan." Kend mempersilakan Neza duduk disepeda.

Mereka berdua mengitari taman, Kend mulai cerita masa kecilnya dan Neza begitu antusias mendengarkan.
"Saat gw masih kecil, gw kenal satu cewek lucu, imut, gemesin, jutek, cuek tapi baik hati. Terus, gw bikin surat salam perpisahan yang menyatakan aku suka dia. Gw sebal disini, selalu di bully sama temen2 dan ortu gw memutuskan untuk pulang ke Amrik, tentunya disana sangat asyik. Mereka tak pernah memandang siapapun dan semuanya sama, bahkan mereka selalu welcome. Gw merasa nyaman disana, gw banyak belajar hal, mulai dari bergaul, bahkan trend gw ikutin. Capek jadi orang lain, terus gw memutuskan pulang ke indonesia, gw lupa! Kalau indonesia udah banyak berubah dan bahkan cewek yang gw taksir ikutan berubah. Yupp!!.. Gw benar2 kangen dia, emang sihh, di amrik ceweknya cantik2. Tapi, terasa mereka asing banget buat gw. Tentunya hati gw masih belum bisa berubah. Oh ya! Maaf kepanjangan." Kend terlalu banyak cerita.

Neza yakin kalau Kend itu pasti ada disini, tapi apa bener ini Kend. Seperti mimpi, tapi ini nyata. Lagi-lagi dirinya penasaran.

"Ehh.. Kok diam, gw mau dengar cerita lu sekarang." Kend memecahkan keheningan.

"Cerita lu sama persis kayak gw, tapi bedanya adalah dia itu pergi tanpa pamit secara langsung, padahal gw berharap dia nggak bakal pergi. Tentunya gw merasa sangat kehilangan. Gw kangen dengan keluguan dan kacamatanya, apalagi tentengannya buku pelajaran muluk. Tentunya dia itu pahlawan kesiangan, jelas2 nggak bisa berantem, mau aja belain gw sampai rela bonyok. Ya udah, semejak kejadian itu doi nggak tau kemana." Ucap Neza sebenarnya.

Kend memarkirkan sepeda dan mengajak Neza duduk kembali di kursi taman.
"Apa elu masih ingat gw!" Kend meyakinkan sekali lagi.
"Apa elu Kend yang dulu, tapi sepertinya tidak." Neza belum terlalu yakin.
"Kenapa?"
"Jelas berbeda, kalau Kend yang dulu itu jelas2 bukan Kend sekarang dan lagian elu tau sendiri apa perbedaannya."
"Gw masih seperti dulu." Kend meyakinkan.
"Mana percaya!"
Kend mengeluarkan album warna biru lalu memberikannya kepada Neza.
Neza membuak album itu, hanya terpaku dan tertegun jika mengingat kenangan saat dulu. Air matanya menetes, tentu air mata bahagia saat ini. Ada rasa tak menyangka bisa dipertemukan kembalikan.
"Kend!!!" Neza terdiam.
Kend masih sibuk menghapus air mata Neza. "Apa?"
"Gw nggak bisa suka sama elu." Jawab Neza dengan mantap.
"Kenapa?" Kend sangat kaget.
"Karena gw bener2 sayang sama lu." Neza menunuduk lemah.
Kend tersenyum bahagia, lalu memeluk Neza dengan hangat.
"Lu harus yakin, kalau rasa yang menyatukan. Tuhan mempersatukan cinta." Ucap Kend.
"Tapi, gw nggak suka Kend sekarang, tapi gw terima Kend yang sekarang. Kend yang dulu kemana?" Neza ingin tau.
"Kend yang dulu masih ada disini tepatnya di hati, jadi sampai kapanpun Kend tidak akan pernah berubah." Kend mencium kening Neza.

Akhirnya mereka resmi jadian.

>>>
Satu sekolah tau semua kalau mereka pacaran, Siska dan Cs shok abis dan gondok 7 turunan.
"Mana mungkin..." Siska berteriak histeris.
"Mungkin aja!" Riri membisik diteliga Siska.

...
"Pengumuman... Besok dateng ke pesta ultah gw ke-17. Dan sekalian merayakan hari jadian gw sama princess Galau." Kend mengumukan di depan banyak teman-teman dengan menggenggam tangan Neza.
"Gawat... Ada Pak Bos!" Neza berbisik ditelinga Kend.
"1...2...3... KABUR !!!" Teriak Kend dan Neza bersamaan.

...

Happy Ending. :D